Pembahasan Soal OSN Biologi SMP Tahun 2014



Pembahasan soal OSN Biologi SMP tahun 2014 ini saya buat dalam upaya untuk berbagi tanpa bermaksud menggurui dan sok pintar. Berbekal dari berbagai sumber, khususnya materi di berbagai blog  yang saya copy paste tanpa ijin yang punya, serta sedikit ilmu yang saya punya, saya mencoba membahas tiap soal. Kalau ada pendapat yang berbeda, dan ternyata kesalahan ada pada pembahasan yang saya buat, mohon dimaklumi.
                Mudah-mudahan diberi kekuatan dan kemampuan untuk nyicil dan meng-upload satu persatu soal-soal tersebut hingga tuntas, maklumlah kesibukan pekerjaan dan rumah sering menyita waktu sehingga meng-update pembahasan soal ini mungkin akan terganggu. Semoga usaha ini membantu siswa maupun pembina peserta OSN Biologi SMP untuk menambah perbendaharaan latihan soal, sehingga lebih siap untuk berlomba.



I. Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat !
1. Perhatikan gambar jaring-jaring makanan di bawah ini!
 




Kelompok hewan yang berada pada tingkatan tropik II adalah...
A. kelinci, tikus dan belalang                       B. anjing hutan, elang dan ular
C. katak, kelinci dan tikus                            D. kelinci, belalang dan laba-laba
Ulasan :
Dalam ekosistem alam dikenal adanya tingkatan trofik suatu kelompok organisme. Tingkat trofik menunjukkan urutan organisme dalam rantai makanan pada suatu ekosistem. Oleh karena itu, berbagai organisme yang memperoleh sumber makanan melalui langkah yang sama dianggap termasuk ke dalam tingkat trofik yang sama. 
(Ekosistem) Berdasarkan atas pemahaman tingkat trofik, maka organisme dalam ekosistem dikelompokkan sebagai berikut:
a. Tingkat trofik pertama, yaitu semua organisme, maka organisme sebagai produsen. Semua jenis tumbuhan hijau membentuk tingkat trofik pertama.
b. Tingkat trofik kedua, yaitu semua organisme yang berstatus sebagai herbivora. Semua herbivora (konsumen primer) membentuk tingkat trofik kedua.
c. Tingkat trofik ketiga, yaitu semua organisme yang berstatus sebagai karnivora kecil (konsumen sekunder).
d. Tingkat trofik keempat, yaitu semua organisme yang berstatus sebagai karnivora besar (Karnivora tingkat tinggi).
e. Tingkat trofik kelima, yaitu semua organisme yang berstatus sebagai perombak (dekomposer dan transformer) atau semua mikroorganisme.


Jawaban : A


2. Hubungan interaksi antara laba-laba dan katak adalah...

A. mutualisme             B. Komensalisme        C. Kompetisi               D. Predasi



Ulasan :

Interaksi antarkomponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antarpopulasi organism yang menyusun ekosistem. Beberapa tipe interaksi antarkomponen biotik, yaitu mutualisme, komensalisme, alelopati, predasi, kompetisi, dan parasitisme.

a. Mutualisme

Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda yang saling menguntungkan. Contoh hubungan mutualisme adalah semut dengan aphid. Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis madu kepada semut. Contoh lainn bunga dengan lebah.

b. Komensalisme

Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang bebeda, yang mana hanya satu organism saja yang memperoleh keuntungan sedangkan yang lainya tidak terpengaruh. Contoh hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu; contoh lain tanaman anggrek yang tumbuh secara epifit pada batang pohon.

c. Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antaraorganisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organism lainya melalui pelapisan toksin atau racun. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lanya.
d. Predasi
Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu organism memakan organisme lainya. Organism yang memakan disebut Predator sedangkan yang dimakan disebut Mangsa.
e. Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk Kompetisi.
f. Paraitisme
Paratisme adalah hubungan antarorganisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organism (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan organisme lainya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi organism yang ditumpanginya. Contoh cacing pita hidup dengan cara mnempel pada alat pencernaan inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.
Jawaban : D
 
3. Burung yang mempunyai kemampuan berlari yang cepat mempunyai struktur kaki .....
 
Ulasan :

Jawaban : A 



4. Cacing tanah memiliki peranan,,. .

A. meningkatkan kesuburan tanah dengan ekskresi dan casting

B. mempercepat pengikatan hara

C. meningkatkan pH tanah

D. menlngkatkan kelembapan tanah

Ulasan :

Kompos cacing tanah atau terkenal dengan casting yaitu proses pengomposan juga dapat melibatkan organisme makro seperti cacing tanah. Kerjasama antara cacing tanah dengan mikro organisme memberi dampak proses penguraian yang berjalan dengan baik. Walaupun sebagian besar proses penguraian dilakukan mikroorganisme, tetapi kehadiran cacing tanah dapat membantu proses tersebut karena bahan-bahan  yang akan diurai oleh mikroorganisme telah diurai lebih dahulu oleh cacing. Dengan  demikian, kerja mikroorganisme lebih efektif dan lebih cepat.

Hasil dari proses vermikomposting ini berupa casting. Ada juga orang mengatakan bahwa casting  merupakan kotoran cacing yang dapat berguna untuk pupuk. Casting ini mengandung partikel-partikel kecil dari bahan organik yang dimakan cacing dan  kemudian dikeluarkan  lagi. Kandungan casting tergantung pada bahan organik dan jenis cacingnya. Namun umumnya casting mengandung unsur hara yang dibutuhkan  tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, vitamin. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka casting dapat digunakan sebagai pupuk.

Jawaban : A
 

 
 Ulasan :
Saat kepadatan populasi meningkat, kompetisi diantara anggota populasi dan kelangkaan sumberdaya menyebabkan laju kematian meningkat, laju kelahiran menurun atau keduanya Jika kepadatan populasi turun pada level terendah dan kemelimpahan sumberdaya kembali meningkat maka kepadatan populasi kembali meningkat dengan penurunan laju kematian dan peningkatan laju kelahiran atau kombinasi keduanya
Jawaban : B
           
                                                                                     
Ulasan : 
Dampak Pemanasan Global
Sebagai sebuah fenomena global, dampak pemanasan global dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan menghadapi terjadinya pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan global, Indonesia akan menghadapi peristiwa :
Pertama, Kenaikan temperatur global, menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut.  Hal ini akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan terumbu karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan. Selain itu, naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan pulau-pulau kecil dan daerah landai di Indonesia akan hilang.  Ancaman lain yang dihadapi masyarakat yaitu memburuknya kualitas air tanah, sebagai akibat dari masuknya atau merembesnya air laut, serta infrastruktur perkotaan yang mengalami kerusakan, sebagai akibat tergenang oleh air laut.

Kedua, Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan.  Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang. Di beberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan peluang terjadinya banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain terjadi penurunan curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan. Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang makin tajam.  Hal ini mengakibatkan meningkatnya kekerapan terjadinya banjir atau kekeringan.  Kondisi ini akan semakin parah apabila daya tampung badan sungai atau waduk tidak terpelihara akibat erosi.
Kedua peristiwa tersebut akan menimbulkan dampak pada beberapa sektor, yaitu :
Kehutanan.  Terjadinya pergantian beberapa spesies flora dan fauna. Kenaikan suhu akan menjadi faktor penyeleksi alam, dimana spesies yang mampu beradaptasi akan bertahan dan, bahkan kemungkinan akan berkembang biak dengan pesat. Sedangkan spesies yang tidak mampu beradaptasi, akan mengalami kepunahan. Adanya kebakaran hutan yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan suhu di sekitar hutan, sehingga menyebabkan rumput-rumput dan ranting yang mengering mudah terbakar. Selain itu, kebakaran hutan menyebabkan punahnya berbagai keanekaragaman hayati.
Perikanan. Peningkatan suhu air laut mengakibatkan terjadinya pemutihan terumbu karang, dan selanjutnya matinya terumbu karang, sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan. Suhu air laut yang meningkat juga memicu terjadinya migrasi ikan yang sensitif terhadap perubahan suhu secara besar-besaran menuju ke daerah yang lebih dingin.  Peristiwa matinya terumbu karang dan migrasi ikan, secara ekonomis, merugikan nelayan karena menurunkan hasil tangkapan mereka.
Pertanian. Pada umumnya, semua bentuk sistem pertanian sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan. Hal tersebut berdampak pada pola pertanian, misalnya keterlambatan musim tanam atau panen, kegagalan penanaman, atau panen karena banjir, tanah longsor dan kekeringan. Sehingga akan terjadi penurunan produksi pangan di Indonesia. Singkatnya, perubahan iklim akan mempengaruhi ketahanan pangan nasional.
Kesehatan.  Dampak pemanasan global pada sektor ini yaitu meningkatkan frekuensi penyakit tropis, misalnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam berdarah), mewabahnya diare, penyakit kencing tikus atau leptospirasis dan penyakit kulit.  Kenaikan suhu udara akan menyebabkan masa inkubasi nyamuk semakin pendek sehingga nyamuk makin cepat untuk berkembangbiak. Bencana banjir yang melanda akan menyebabkan terkontaminasinya persediaan air bersih sehingga menimbulkan wabah penyakit diare dan penyakit leptospirosis pada masa pasca banjir. Sementara itu, kemarau panjang akan mengakibatkan krisis air bersih sehingga berdampak timbulnya penyakit diare dan penyakit kulit.  Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga menjadi ancaman seiring dengan terjadinya kebakaran hutan.
 Jawaban: C











Ulasan:
Suatu campuran dapat merupakan gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless steel (baja tahan karat) terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan. Pemisahan campuran dapat dilakukan secara fisika.
Tanah diklasifikasikan dalam campuran, yaitu campuran berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan zat-zat penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa.
Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air sirup. Bila air sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai campuran homogen. Campuran homogen ini biasa disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi di dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut pelarut, sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah minuman ringan (soft drink) dan larutan pembersih lantai.
b. Campuran Heterogen
Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apabila zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya maka disebut campuran heterogen (perhatikan Gambar 3.8). Contoh campuran heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung dengan
air (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l).
Jawaban : C (cukup jelas)
Jawaban : B 


Soal lengkap OSN BIologi Tahun 2014
Pembahasan Soal Biologi Tahun 2013

Lini Masa OSN Tingkat SMP Tahun 2023

  Pedoman OSN SMP Tahun 2023 dapat dilihat dan diunduh disini !